Cari Blog Ini

Selasa, Agustus 04, 2009

Lepet Asli Tangerang, Bikin Lidah Bergoyang

LEPET adalah makanan dari beras ketan yang dibungkus daun kelapa dengan proses pematangannya direbus. Penganan ini akrab dengan warga Kota Tangerang, bahkan Jabodetabek, khususnya yang dijajakan di tepian di kamoung-kampung, sekolah-sekolah, dan tepian jalan protokol khususnya di bulan Ramadhan.

Tahukan anda bahwa penganan ini ternyata banyak diproduksi warga Kampung Ketapang, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang. Mulailah dari tangan-tangan termapil warga di sini, lepet menyebar ke banyak kampung, sekolah, dan tepian jalan-jalan protokol di Tangerang dan DKI Jakarta.
Makanan cemilan yang sebelumnya sudah melangka tetapi kini mulai digemari lagi, sebelumnya hanya ditemui bila ada kendurian dan hiburan warga, semisal pertunjukan layar tancap. Yang menjualnya pun para orangtua yang sudah memiliki cucu. Namun kini, lepet sudah banyak diproduksi orang, meskipun tak seasli lepet produksi Ketapang.
Lepet dapat disantap dalam suasana apa saja. Agar lebih mantap biasanya pendamping makanan bulat seperti bantal itu cocoknya dengan telur asin atau kopi. Rasa asli lepet sendiri gurih dan lezat. Yang membuat gurih dan lezat itu adalah karena rasa beras ketannya yang dicampur sari kelapa dan butiran kacang tunggak.
Camun, usia 60 tahun, pembuat lepet, saat dihubungi Rabu (17/6), mengungkapkan agar lepet terasa gurih dan wangi, kelapanya meski diparut dan direbusdengan kayu bakar. “Makin lama merebus biasanya semakin legit,” kata nenek 14 cucu ini.
Proses pembuatannya beras ketan dicuci lalu dimasak, kemudian kelapa diparut. Setelah diadon, beras ketan dibungkus memakai daun kelapa. Selanjutnya direbus selama 2 jam.
Dalam sehari Camun memasak 20 liter beras ketan. Beras sebanyak itu bisa menjadi 1.000 bungkus lepet yang dijual Rp 500. Keluarganya menjual ke pasar Kebon Jeruk di Jakarta Barat dan Kapuk, Jakarta Utara.
Usaha ini sendiri banyak dilakoni warga Ketapang yang telah menjadi nafkah pencarian keluarga mereka. Pesanan pun sesekali datang dari PKK kelurahan, kecamatan, dan Kota Tangerang, termasuk pesanan hajatan warga. ***

Sumber : www.tangerangkota.go.id

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

feedburner