Cari Blog Ini

Jumat, Juli 31, 2009

Gado-gado Kartini, Berani Bumbu yang Bikin Goyang Lidah

KEBERANIAN memberi bumbu dengan kapasitas pas menjadi resep sebuah ulegan gado-gado terasa lezat di lidah. Sebab yang namanya gado-gado, ya sama bahan-bahannya, berupa sayur-mayur semisal tauge, kol, kangkung, kacang panjang, cabe, yang diramu dengan bumbu kacang dicampur garam, cuka, bawang putih, dan gula aren yang diuleg halus dan merata.

Gambaran kelezatan gado-gado dengan keberanian bumbu yang pas inilah, yang membuat gado-gado Kartini menjadi diminati banyak orang, bukan hanya warga Kota Tangerang saja, tetapi luar Kabupaten Tangerang, DKI Jakarta, bahkan beberapa kota di Nusantara lainnya yang kebetulan ada di Kota Tangerang.

Sebab itu, jangan heran bila warung gado-gado Kartini di di Jalan Sukamanah V No. 36, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, selalu ramai dikunjungi. Deretan sepeda dan mobil pembeli pun seringkali terlihat parkir di jalan depan warung ini.

“Makan gado-gado ini dengan varian tambahan emping, telur rebus, dan kentang rebus, membuat mak yos...” tutur Iwan, warga Sukamanah yang menggambarkan kesukaannya menyantap gado-gado itu bersama lontong.

Hal senada dutarakan pelanggan setianya Ny. Elis, warga Sukasari. Menurutnya yang membuat beda Gado-gado Kartini dengan gado-gado yang lain adalah ada pada kekuatannya bumbunya. “Padu-padan ini yang mungkin menjadi resep rahasia dari Ny. Kartini.”

Usaha 14 Tahun
Ny. Kartini, pedagang gado-gado Kartini, mengisahkan usaha gado-gadonya telah dirintisnya sejak tahun 1985, yaitu sejak sebungkus gado-gado hanya Rp 1.000 hingga sekarang sebungkus Rp 8.000.

Awalnya, tentu saja, warungnya kecil yang dibuka di depan rumahnya itu dan pembelinya pun terbatas warga Kampung Sukamanah saja. Sejak itu, lambat tetap pasti pelanggannya pun bertambah, tak hanya warga saja, tetapi sampai rombongan pegawai pemerintahan dan swasta. Bahkan kalau boleh blak-blakan, pelanggannya yang datang sebagian dari kalangan menengah atas, yang terlihat dari kendaraan yang dibawanya.

Bahkan saking banyak pelanggannya yang ketagihan, sampai-sampai pelanggan yang telah pindah rumah keluar kota dan keluar pulau pun, kalau kebetulan datang ke Kota Tangerang, pasti menyempatkan diri untuk menyantapnya. Tak jarang ada yang meminta dibungkus untuk dibawa pulang ke rumahnya, naik pesawat terbang.
Gado-gado Kartini sendiri bisa disantap pelanggannya di warung yang menyediakan bangku bangku di meja panjang, atau bisa juga dibawa pulang. Bahkan ada pelanggan yang memesan lewat telepon, yang pesaawat teleponnya sengaja ditempatkan di warung.

Masuk Kuliner TV
Kelezatan gado-gado Kartini ini sempat pula diurai habis tayangan kuliner di TV Swasta, yang tentu saja membuat warga Kota Tangerang tutur berbahagian dengan populeritas Ny. Kartini, pembuatnya, yang kini telah berusia 44 tahun.

Yang unik saking banyaknya pelanggan yang datang memesan, akhirnya membuat Ny. Kartini membeli wadah membuat gado-gado dalam ukuran besar, sehingga dia bisa menguleg bumbu gado-gado sekaligus sampai untuk belasan pesanan. Setelah bumbu selesai dibuat, sayur-mayur dan tambahan penganan lainnya diramu, setelah itu siap ditaburkan bumbu dan siap disantap.

Setiap harinya, gado-gado yang bisa dijualnya mencapai 100 piring. Wah lumayan juga kan! ***

Sumber : www.tangerangkota.go.id

Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

feedburner