Cari Blog Ini

Jumat, Juli 31, 2009

Kesegaran Jambu Klutuk Datang dari Kunciran Jaya

BERKEMBANG menjadi kota dengan dinamika tinggi pertumbuhan perindustrian, properti, dan jasa perdagangan, tidak lalu membuat Kota Tangerang tertinggal dalam pengadaan hasil pertanian yang berpotensi menjadi bisnis menguntungkan warganya. Hasil pertanian yang kini memperkaya aneka bisnis warga Kota Tangerang adalah usaha pertanian jambu klutuk atau biasa juga disebut jambu batu. Usaha pertanian ini tumbuh subur di sejumlah kampung di Kelurahan Kunciran Jaya, Kecamatan Pinang, yang melibatkan puluhan petani.

Dari hasil pertanian di sini, akhirnya jambu klutuk itu menyebar dijual secara eceran dengan sepeda, melalui kios-kios buah, sampai dipesan mini market buah-buah di Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan lima wilayah DKI Jakarta.

Ternyata pula, permintaan buah yang segar dan manis ini, dari hari ke hari terus bertambah, sehingga membuat para petani jambu klutuk pun bisa meraih keuntungan lebih banyak.

Usaha Ikutan Warga
Sejumlah petani yang ditemui menuturkan berkembangnya usaha pertanian jambu klutuk awalnya datang dari seorang warga asal Bogor yang tinggal di Kunciran. Warga yang membawa cangkokan jambu klutuk itu menanamnya di tanah miliknya dan menghasilkan buah yang banyak.

Setelah sekian lama bertani, warga ini akhirnya memiliki ratusan pohon jambu klutuk dan menjual kepada warga di Jakarta, sehingga tentu saja menghasilkan uang bagi keluarganya.

Sejak itulah, warga Kunciran Jaya yang memang memiliki tanah yang relatif luas, lalu ikut mengembangkan pertanian jambu klutuk itu. Walaupun usaha pertaniannya tidak melulu jambu klutuk itu. Namun, kini puluhan sudah warga di Kunciran Jaya yang bertani jambu klutuk dan menghasilkan uang yang banyak bagi kebutuhan keluarganya.

Jenis jambu klutuk yang dikembangkan di sana adalah jambu klutuk isi merah. Buah yang telah matang akan berwarna kulit kekuning-kuningan cocok dibuat jus. Sementara yang kulitnya keputihan dan kehijauan yang terasa gurih cukup dimakan biasa.

Penen Usia 1 Tahun
Pohon ini sudah bisa berbuah di usia 1 tahun ke atas dan masa panennya bisa dilakukan kapan saja atau 2 hari sekali.

Safiih, usia 55 tahun, petani jambu, saat dihubungi Sabtu 27 Juni di perkebunannya di lingkungan RW 03, mengatakan agar buah berkualitas baik saat masih pentil harus dibungkus kertas koran atau plastik. “Bila tidak dibungkus akan membusuk karena pengaruh cuaca dan hama.”

Diakuinya setiap panen dirinya mendapat 2 kuintal dan dijual per kilogram Rp 8.000. Lurah Kunciran Jaya H. Supriatman menyambut gembira wilayahnya kini dikenal sebagai penghasil buah jambu klutuk. Terkait itu, dia menghimbau warga yang belum menanam jambu klutuk di tanahnya yang relatif luas agar segera menanam jenis tanaman ini yang telah diketahui pangsa pasarnya itu. “Daripada tanah dibiarin kosong, kan lenih enak ditanam jambu klutuk.” ***

Sumber : www.tangerangkota.go.id


Artikel Terkait



Tidak ada komentar:

Subscribe via email

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

feedburner